Gambar Poster Semar Berkualitas Harga Murah.
Rp 5.000Stok | Tersedia (100) |
Kategori | Gambar Poster |
Gambar Poster Semar Berkualitas Harga Murah.
Gambar Poster Semar Berkualitas Harga Murah Ukuran 44×34 CM.
Negara Indonesia adalah negeri yang kaya dengan seni tradisi dan kebudayaan yang adi luhung. di antaranya ialah wayang.Umar Kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyarakat menyatakan bahwa wayang Adalah Bikinan kebudayaan jaman lampau yang terpatri begitu dalam pada masyarakat Jawa. Dilihat dari Kegunaan sosialnya wayang berguna Yang Merupakan alat pemersatu di zaman lampau. Wayang Yaitu ciptaan kolektif (yang bersumber pada Mahabarata dan Ramayana) dan Merupakan suatu pegangan hidup masyarakat Jawa ( 1981, h.129-135) Wayang Adalah warisan Etika leluhur yang telah mampu bertahan selama berabad-abad dengan mendapati perkembangan dan perubahan Sampai mencapai bentuknya sekarang. Dalam pertunjukan wayang bakal Ditangkap tersedianya berbagai Jenis pengetahuan, filsafat hidup yang berupa rasio-skala Adat dan berbagai Komponen seni yang terpadu dalam seni pedalangan .

Gambar Poster Semar Berkualitas Harga Murah.
Dunia wayang Yaitu khasanah Etika dan sumber yang tidak ada berakhir-habisnya bagi yang Ingin menggalinya. Dunia pewayangan juga Memikat perhatian para cendikiawan Manfaat meneliti sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Salah satu tokoh dalam wayang yaitu Semar. Semar yakni tokoh yang begitu misterius , cocok dengan namanya Semar Mengisyaratkan samar-samar Semar yakni sesepuh kaum panakawan . Panakawan terdiri dari Semar, Gareng, Petruk dan Bagong . Penampilan tokoh wayang panakawan Adalah Buatan pengolahan dari seniman Jawa. Mpu Panuluh pujangga kerajaan Kediri abad XII (tahun 1188) yakni yang pertama kali menampilkan tokoh panakawan dalam sastra gubahannya Ialah Ghatotkacasraya.Tokoh Semar juga Terdapat dalam Sudamala di Candi Sukuh dan Candi Tegalwangi tahun 1370. Tokoh Semar dan panakawan lainnya yaitu produk Indonesia asli . Tokoh panakawan tidak akan bakalan ditemui dalam Ramayana Maupun Mahabarata. papar Panakawan Berawal dari tutur “pana” yang Menandakan ketahui tidak keliru atau arif dan ujar “Teman” yang Berarti sahabat . Dengan demikian “panakawan” Berarti sahabat -sahabat yang arif. Kegunaan panakawan Bukan Hanya terbatas pada melucu, menghibur ksatria junjungannya dan meredakan ketegangan. Dalam lakon carangan tertentu mereka menjadi tokoh utama . Semar salah satunya menjadi tokoh utama dalam lakon Semar Gugat atau Semar Minta ideal, Semar Papa, Semar Mbarang Jantur . Sedang Petruk menjadi tokoh utama dalam lakon Petruk Dadi Ratu 1. Asal-Arahan Semar dalam lakon wayang Semar dalam pewayangan oleh kaum dalang digambarkan dengan lagu Pocung Yang Disebut berikut . Semar iku dudu wadon dudu jalu kalamun jalua , jaja mungal lir pawestri yes estria akekuncung gegombakan ( Semar itu bukan wanita bukan pria bila pria dada menonjol seperti wanita apabila wanita berkuncung dan bergombak ) Di waktu dunia Masih Tetap kosong belum ada penghuninya. Sang Hyang Wenang memiliki anak tunggal Sang Hyang Tunggal . Sang Hyang Tunggal Punyai tiga anak : Tejamantri, Ismaya dan Manikmaya. Pada mulanya mereka bakal hidup rukun, namun akhirnya timbul Beda Berkenaan warisan. Siapakah kelak yang pasti akan Menguasai jagad dan kahyangan . Pasalnya pertikaian tak kunjung usai, Manikmaya mengusulkan agar diadakan adu kesaktian. Barangsiapa yang bakalan menelan gunung dan kemudian mengeluarkannya Kembali Lagi itulah yang pasti akan berkuasa di Kahyangan Jonggring Salaka. Kritik Tertulis disepakati bersama. pertama-tama Tejamantri mencoba menelan gunung Terdapat tetapi tidak berhasil malahan mulutnya sobek, kemudian tukar Ismaya yang mencoba menelan gunung dan ia berhasil menelannya sehingga kreasi perutnya besar dan ujung gunung pun menyodok ke sektor perut sehingga pantatnya membesar. kejadian Tersebut Cetak ‘akibat’ dan terpaksa Sang Hyang Wenang datang memberi Keputusan : Tejamantri dan Ismaya tidak berhak menjadi raja di kahyangan dan harus turun ke bumi dengan tugas menjaga ketertiban dan menjadi pamong anak keturunan Manikmaya. Manikmaya menjadi raja di kahyangan . Dalam pekerjaannya di bumi Tersebut Ismaya dikenal dengan nama Semar dan Tejamantri dikenal dengan nama Togog. Selisih antara Togog dengan Semar yaitu Semar membimbing satria yang berbudi luhur dan menegakkan kebenaran sedangkan Togog mengabdi kepada pihak yang serakah , jahat akan tetapi kaya yang selalu kalah menantang pihak yang bagus. Setelah Perselisihan Tertera Ismaya (Semar) dan Tejamantri (Togog) kehilangan kebagusan rupanya Yang Disebut dewa. 2. Semar , manusia dan dewa Semar yakni manusia Sekaligus dewa. Sanggup disampaikan Semar keturunan dewa, putra Sang Hyang Tunggal, paman dari golongan dewa-dewa di kahyangan. Semar Punyai kesaktian dewa dan daya gaib. akan tetapi ia manusia yang hidup di mayapada dan mengabdi kepada kelompok ksatria.Konsepsi seperti ini disebutkan dengan Semar ialah dewa yang mengejawantah.Kedudukan Semar yang dewa Sekalian manusia disadari betul oleh junjungannya. Karenanya sadari Keunggulan Semar Tertulis Maka Dari Itu bendoronya meletakkan hormat kepadanya. golongan Pandawa menyebut Semar dengan sebutan Kakang (kakak) sedangkan keturunan Pandawa memanggil dengan sebutan Uwa(paman besar). Mereka tidak malu Meminta Pijakan dan nasihat kepada Semar. Nasihat dari Semar umumnya selalu dipatuhi sebab jika tidak celakalah mereka. Hal Tersebut Nampak dalam lakon-lakon Kilat Buwana, Semar Kuning,Semar Papa 3. Semar ialah rakyat Bagi,penggemar wayang , Semar ialah lambang Pembawa suara suara rakyat.Biarpun kedudukan formalnya yaitu abdi/rakyat kaum satria yakni rendah, namun Apabila Semar marah apalagi mengamuk tak Seseorang pun satria, raja bahkan dewa yang sanggup menghadapinya. menurut Franz Magnis Suseno di dalam wayang, Semar dan panakawan lainnya melambangkan rakyat Jawa. Kiranya dalam Semar itu Keluar suatu pahami yang kuat dan mendalamdiantara manyarakat Jawa , Yakni bahwa berbeda dengan kesan lahiriah , rakyatlah dan bukan lingkungan keraton yang Yaitu sumber yang Sebenarnya dari energi, kesuburan dan kebijaksanaan masyarakat Jawa.(Wayang dan Panggilan Manusia, 1991, h.37) Pada Semar sikap sepi ing pamrih , rame ing gawe (tidak Berharap pamrih, giat dalam mengerjakan aktivitas) terlaksana dengan sempurna . Yang Merupakan abdi ia Berbarengan sekali bebas dari pamrih. Semar diakui Yang Merupakan tokoh wayang lambang kedaulatan rakyat. Semar ada sepanjang zaman.Semar mengabdi kepada Pabu Arjuna Sasrabahu, Patih Sumantri, Rama, Pandu, kaum Pandawa bahkan putera pandawa seperti Abimanyu dan Gatotkaca. Demikian pula rakyat ada sepanjang era , siapa pun pemimpinnya . Dalam Histori kehidupan manusia, tidak ada suatu negara pun yang tidak Punyai rakyat. Rakyat ialah pemegang Wewenang tertinggi suatu negara. Kedudukan Semar Sebagai simbol rakyat telah mengilhami sastrawan N. Riantiarno Guna menulis naskah drama yang berjudul Semar Gugat. Naskah ini dicetak pertama pada Nopember 1995 oleh Penerbit Yayasan Bentang Etika Yogyakarta. Isi dari naskah lakon ini sendiri terlampau pas dengan iklim politik Indonesia yang carut marut . Seperti halnya dalam lakon asli Semar Gugat dimana Semar marah dan menggugat junjungannya, Oleh Karenanya naskah lakon ini pun menjadi simbolisasi perlawanan rakyat Indonesia menghadapi kekuasan Soeharto yang sewenang-wenang. Kiranya tidak ada tokoh wayang lain yang lebih Indonesia selain SEMAR.
Gambar Poster Semar Berkualitas Harga Murah.
Berat | 60 gram |
Kondisi | Baru |
Dilihat | 108 kali |
Diskusi | Belum ada komentar |
Gambar Poster Bathara Narada Ukuran 44×43 cm BATARA NARADA dikenal pula dengan nama Sanghyang Kanwakaputra atau Sanghyang Kanekaputra. Ia adalah putra sulung dari empat bersaudara putra Sanghyang Caturkanaka dengan Dewi Laksmi, yang berarti cucu Sanghyang Wening, adik Sanghyang Wenang. Tiga saudara kandungnya masing-masing bernama ; Sanghyang Pitanjala, Dewi Tiksnawati dan Sanghyang Caturwarna. Sanghyang Narada sangat… selengkapnya
Rp 5.000Gambar Poster Sang Hyang Batara Guru Ukuran 44×34 cm Batara Guru adalah Dewa yang merajai ketiga dunia, yakni Mayapada (dunia para dewa atau surga), Madyapada (dunia manusia atau bumi), Arcapada (dunia bawah atau neraka). Namanya berasal dari bahasa Sanskrit Bhattara yang berarti “tuan terhormat” dan Guru, epitet dari Bṛhaspati. Menurut mitologi Jawa, Bathara Guru… selengkapnya
Rp 5.000Gambar Poster Tokoh Semar Ukuran 44×43 cm Semar adalah nama tokoh punakawan paling utama dalam pewayangan Jawa, bahkan juga pada pewayangan di daerah Sunda dan Bali. Tokoh ini dikisahkan sebagai pengasuh sekaligus penasihat para satria dalam pementasan kisah-kisah Mahabarata dan Ramayana. Pertamakalia penokohan Semar ditemukan dalam karya sastra zaman kerajaan Majapahit berjudul Sudamala. Semar dikisahkan… selengkapnya
Rp 5.000Gambar Poster Wayang Raden Werkudara Ukuran 44x34cm Mengenal Raden Werkudara dan kisah hidupnya. Pada artikel kali ini mimin Portal Manyaran akan sedikit membahas tentang siapakah Raden Werkudara dan kisah kehidupannya. Tentu mendengar nama Raden Werkudara sudah tidak asing lagi bagi sedulur Portal Manyaran semua. Namun atas dasar kecintaan mimin Portal Manyaran akan budaya Jawa yang… selengkapnya
Rp 5.000Gambar Poster Prabu Karno Ukuran 44×43 cm Karno, adalah salah satu tokoh dari Mahabharata yang sangat menarik. Ia sebenarnya masih saudara satu ibu dengan para Pandawa yaitu Yudistira, Bhima dan Arjuna. Sebab ibunya, yaitu Dewi Kunti pernah mencoba sebuah aji pada masa kecilnya untuk memanggil seorang Dewa. Yang dipanggilnya adalah Dewa Matahari (Batara Surya) dan… selengkapnya
Rp 5.000Gambar Poster Tokoh Anoman Ukuran 44×43 cm Pada suatu saat Batara Guru sedang terbang melalang di atas Telaga Nirmala, ia menyaksikan seorang wanita muda sedang melakukan tapa kungkum. Melihat tubuh wanita muda itu, Dewi Anjani namanya, Batara Guru tidak dapat menahan birahinya dan jatuhlah kama benihnya, menimpa sehelai daun asam muda yang mengapung di permukaan… selengkapnya
Rp 5.000Gambar Poster Nakula dan Sadewa Ukuran 44×34 cm. Melalui langkah harfiah, Ujar nakula dalam bahasa Sanskerta merujuk kepada warna Ichneumon, Semacam tikus atau binatang pengerat dari Mesir. Nakula juga dapat Mengisyaratkan “cerpelai”, atau Akan juga Berarti “tikus benggala”. Nakula juga yakni nama lain dari Dewa Siwa. Nakula dalam pedalangan Jawa Dikatakan pula dengan nama Pinten… selengkapnya
Rp 5.000Gambar Poster Tokoh Petruk Ukuran 44×43 cm Petruk merupakan salah satu tokoh fiksi dalam dunia pewayangan Jawa. Bersama tokoh lainnya, Gareng, Bagong dan Semar, Petruk disebut dengan Punakawan. Punakawan sendiri berasal dari kata Puna yang berarti ‘paham’ dan Kawan yang berarti teman. Dalam dunia perwayangan, Punakawan diidentikkan dengan sosok abdi atau suruhan dari seorang raja…. selengkapnya
Rp 5.000Gambar Poster Tokoh Punakawan Ukuran 44×43 cm Punakawan adalah penjelmaan dewa yang terdiri atas Semar dan ketiga anaknya, yaitu Gareng, Petruk, dan Bagong. Dalam cerita pewayangan, kelompok ini dikenal sebagai penasihat spiritual, teman bercengkrama, dan penghibur di kala susah yang bertugas mengajak para ksatria asuhannya untuk selalu berbuat kebaikan. Punakawan berasal dari kata “pana” yang… selengkapnya
Rp 5.000Gambar Poster Para Tokoh Pewayangan Ukuran 44×43 cm Wayang dan kisah pewayangan merupakan salah satu kebudayaan di Indonesia yang masih populer. Kisah pewayangan sendiri disebut sebagai sastra tradisional karena sudah ada sejak zaman dahulu kala dan diwarisi secara turun temurun secara lisan khususnya pada masyarakat jawa. Wayang dan kisah pewayangan kemudian berkembang sejak zaman pra… selengkapnya
Rp 5.000